Jakarta - Aksi demontrasi besar yang rencananya akan digelar pada Kamis, 4 November nanti oleh kelompok masyarakat terkait penistaan agama oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, merupakan kewajaran dan bagian dari pendewasaan demokrasi.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. Namun, katanya, agar kader GP Ansor dan Banser seluruh Indonesia, terutama yang ada di Jakarta dan sekitarnya agar tidak terlibat."Saya larang kader Ansor dan Banser terlibat dalam demonstrasi apapun alasannya. Akan tetapi untuk urusan pengamanan, kader boleh terlibat. Tetapi itupun hanya boleh dilakukan jika negara memanggil. Meminta melalui aparat keamanan," ujar Yaqut.
Menurut dia, perbedaan pendapat dan keinginan menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi merupakan bagian dari demokrasi. "GP Ansor meminta aparat kepolisian untuk terus memproses secara hukum laporan kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahja Purnama yang menjadi pemantik protes dan kegaduhan di kalangan masyarakat", ujar Yaqut Cholil Qoumas.
Demo anti ahok GP Ansor