Jakarta - Hampir setiap hari, Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat laporan dari jajaran bea cukai terkait impor pakaian bekas ke Indonesia. Katanya, kondisi tersebut sangat disayangkan, karena dikesankan Indonesia menjadi tujuan pasar pakaian bekas.
"Saya hampir setiap hari mendapat laporan dari jajaran bea cukai soal impor pakaian bekas. ini kan kita dianggap sebagai pasar barang pakaian bekas, saya berjanji dari sisi bea cukai akan tegaskan aturan dan mengidentifikasi siapa pelaku impornya," kata Sri Mulyani saat menghadiri Temu Menperin dan Pelaku Usaha Industri Kulit, Alas Kaki dan Aneka di Gedung Kemenperin, Jakarta.Dikatakan Sri Mulyani, pasar untuk industri mode di Indonesia sangat besar, yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri dalam negeri. Untuk itu, agar industri mode di Indonesia terus meningkatkan kreativitasnya untuk dapat bersaing dengan produk impor, baik dari sisi kualitas maupun harga.Dengan kondisi itu, dia berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri dalam negeri melalui fasilitas-fasilitas kebijakan yang mampu mendorong geliat dunia usaha. "Kami sebagai penjaga dan harus buat policy dihadapkan dengan harga murah, kualitas bagus di sisi lain produsen membutuhan kualitas persiangan yang sehat, Nah kami ada di tengah-tengah," ujarnya.Pakaian Bekas Menteri Keuangan Sri Mulyani