Minggu, 22/12/2024 13:19 WIB

Ngabuburit BKNP PDIP, Direktur Maarif Institute Bahas Bahaya Gadget

mendorong sikap individualisme, menggerus sikap gotong royong

Direktur Eksekutif Maarif Institute, Abdullah Darraz

Jakarta, Jurnas.com –Penggunaan gadget secara berlebihan membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat.

Direktur Eksekutif Maarif Institute, Abdullah Darraz, menyebut penggunaan gadget berlebihan bisa mendorong sikap individualisme, menggerus sikap gotong royong yang menjadi dasar utama hidup orang Indonesia sejak dahulu kala.

Hal itu disampaikan Darraz saat mengisi acara ngabuburit Bersama Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan (PDIP) yang dipandu Sekretaris BKNP PDIP, Rano Karno, Kamis (6/5/2021).

Darraz mengingatkan gotong royong adalah kearifan lokal yang ditanamkan Walisongo pada masyarakat Nusantara. Sikap ini sudah menjadi bagian dari jiwa masyarakat Indonesia.

Nah di masa kini, dengan adanya kemajuan teknologi, justru membuat semangat kebersamaan atau gotong royong di setiap masyarakat menjadi tergerus.

Menurut Darraz, pengaruh gadget yang kemudian memicu lahirnya sikap egoisme, sehingga cenderung terlalu memikirkan diri sendiri daripada memikirkan orang lain maupun bangsa.

“Dengan adanya gadget menjadi pegaruh buat kita sehingga terbiasa dengan egoisme dan indiviudalis, sehingga cenderung terlalu sibuk sendiri, memikirkan diri sendiri daripada memikirkan orang lain maupun bangsa Indonesia ini,” jelas Darraz.

Padahal, lanjutnya, semangat bergotong royonglah yang dapat menumbuhkan rasa empati, peduli lingkungan sekitar dan perhatian. Ini menjadikan pikiran kritis dan tanggap terhadap lingkungan sosial.

“Gotong royong itu meniscayakan kita punya rasa empati dan peduli, mempunyai perhatian terhadap orang lain, ketika orang lain sedang mengalami kebutuhan tertentu, ya kita semua harus melakukan kepedulian itu,” urainya.

Baginya, sikap peduli dan gotong royong yang terkikis akan punya dampak bahaya. Karena inilah yang kemudian akan menimbulkan masalah baru seperti disintegritas dalam kehidupan masyarakat. Dan bila sudah pada tahap itu, Darraz menilai lebih jauhnya bisa membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kalau hal seperti ini sampai terjadi, akan memicu disintegrasi dan kerekatan sosial kebangsaan kita semakin terkoyak, kalau kita terbiasa meninggalkan semangat yang biasa dulu kita jalani, terutama anak muda,” lanjutnya.

Darraz menilai perlu adanya perhatian khusus akan pentingnya semangat gotong royong, sehingga tumbuh kesadaran lagi. Terutama di kalangan anak muda saat ini.

Dia mendorong adanya pelopor yang menarasikan dan menyebarkan semangat gotong royong, terutama menyebarkan melalui sosial media.

"Kita semua harus prihatin dan berpikir bagaiamana kita bangkitkan lagi semangat gotong royong. Ada hal positif dari sosial media dan kita harus membangun narasi-narasi ini dan menyebarkannya di seluruh media sosial. Kita harus memperkaya narasi melalui gadget yang selama ini dipakai,” pungkasnya.

Program Ngabuburit BKNP PDIP dengan tema besar ‘Mata Air Kearifan Walisongo’ hadir setiap hari pada bulan Ramadhan pukul 17.00 WIB. Sementara sebelum sahur, ditampilkan program sejenis juga. Semuanya dapat diikuti melalui kanal Youtube: BKNP PDI Perjuangan, Instagram: BKNPusat dan Facebook: Badan Kebudayaan Nasional Pusat.

KEYWORD :

Rano Karno Abdullah Marraz Walisongo Gotong Royong BKNP PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :