Marlen Sitompul | Kamis, 03/11/2016 09:42 WIB
Jakarta - Aparat kepolisian dan TNI diminta untuk waspada terhadap para pihak yang menyusupi demo besar-besaran dari sejumlah Ormas Islam pada Jumat (4/11) nanti.
Anggota Komisi I
DPR,
Tantowi Yahya mengatakan,
Polri dan TNI harus waspada terhadap pihak yang menginginkan terjadinya anarkis saat demo tuntutan hukum terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok.
"Polisi dan TNI harus tetap waspada jika ada penyusupan dari pihak-pihak lain yang memanfaatkan momentum itu menjadi sesuatu dengan keinginan mereka, tentu keinginan mereka terjadi kerusuhan," kata Tantowi, di Gedung
DPR,
Jakarta, Kamis (3/11).
Menurutnya, Badan
Intelijen Negara (BIN) juga harus mengantisipasi sejak dini terhadap penyusupan demo nanti. "Saya rasa BIN juga bekerja, mereka sudah lama bekerja dan memberikan informasi kepada presiden,
Polri dan TNI," kata politikus Golkar itu.
Dalam kesempatan itu, Tantowi berharap agar demo
Ahok dapat berjalan dengan tertib dan damai. Sehingga, proses demokrasi di Indonesia tetap berjalan dengan baik.
"Kita harapkan bahwa segala sesuatu itu berjalan pada koridornya, pendemo itu dapat melakukan dengan tertib. Petugas juga baik dari Kepolisian maupun TNI jangan melakukan upaya-upaya yang depresif," tuturnya.
Sebelumnya, beredar informasi milisi Suriah akan turut serta dalam demo besar-besaran sejumlah Ormas Islam pada
Jumat (4/11). Aparat Kepolisian dan TNI diminta waspada terhadap pihak menyusupi demo tersebut.
Anggota Komisi I
DPR yang membidangi pertahanan, Syaiful Bahri Anshori mengaku, telah mendapat informasi tersebut dari beberapa pihak di Sulawesi Ternggara, Palu. Menurutnya, sekitar 400 milisi Suriah akan menyusupi demo nanti.
"Saya mendapat informasi ada sekitar 300-400 orang dari Suriah yang berasal dari NTB, Poso, dan Solo ikut demo 4 November nanti. Sebagian sudah masuk ke Indonesia," kata Syaiful, ketika dihubungi,
Jakarta, Rabu (2/11).
KEYWORD :
Pilkada DKI Jakarta Pilgub DKI Jakarta Ahok Alquran DPR Polri SBY Intelijen Tantowi Yahya J
