Rodrigo Duterte, Presiden Filipina.(foto:gmanetwork)
Manila - Rodrigo Duterte, Presiden Filipina, mengecam rencana keputusan AS yang akan hentikan penjualan senjatanya ke Filipina. Dalam sebuah tayangan televisi pada Rabu (2/11), Duterte berpidato bahwa ia telah kehilangan rasa hormat kepada negeri Barrack Obama tersebut.
Rencana itu disebut Duterte sebagai keputusan yang "bodoh" dan "monyet" jika benar-benar menghentikan 26 ribu senapan yang dijual ke Filipina. Duterte menyebut akan segera beralih ke Rusia atau Cina untuk mendapatkan senjata penggantinya.
"Lihatlah monyet ini, kita ingin membeli 26 ribu senapan, mereka tidak ingin menjual," ucap Duterte, seperti dikutip dari kanal aljazeera pada Kamis (3/11).
Rusia dan Cina, tambah Duterte, telah bersedia menjual senjata ke Filipiina, namun masih menunggu apakah militer Filipina masih ingin menggunakan senjata AS, atau berhenti.
"Rusia, mereka mengundang kita. Cina juga. Cina terbuka, apa pun yang Anda inginkan. Mereka mengirim saya brosur, mengatakan kita bisa pilih di sana, kami akan berikan kepada Anda," ucap Duterte.
Chelsea Kembali Coret Sterling untuk Laga UECL
Namun Duterte juga menjelaskan, bahwa ia telah menunda untuk segera mengambil senjata ke Rusia ataupun ke Cina, meski kesempatan tersebut sangat terbuka. Duterte mengaku bertanya kepada militer terlebih dahulu, apakah ada persoalan atau tidak.[]
DPP IMM Laporkan Achmad Baidowi ke MKD DPR
jurnas filipina rodrigo duterte hentikan penjualan senjata amerika serikat