Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri), mantan Presiden AS Donald Trump, dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed Al-Nahyan (kanan) tersenyum saat mereka berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Abraham di mana negara-negara Bahrain dan Uni Emirat Arab mengakui Israel, di Gedung Putih di Washington, DC, 15 September 2020 [SAUL LOEB / AFP
Jakarta, Jurnas.com - Uni Emirat Arab siap memfasilitasi upaya perdamaian antara Israel dan Palestina. Hal itu disampaikan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan dalam sambutan yang disiarkan di media pemerintah pada Minggu.
Dilansir Middleeast, Senin (25/05), Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan membuat komentar tersebut dalam panggilan telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang negaranya, dengan dukungan AS, menengahi gencatan senjata pada Jumat yang mengakhiri pertempuran sengit selama bertahun-tahun antara Israel dan kelompok militan Hamas.
"UEA, yang tahun lalu menormalisasi hubungan dengan Israel, siap bekerja dengan semua pihak untuk mempertahankan gencatan senjata dan mencari jalan baru untuk mengurangi eskalasi dan mencapai perdamaian," bunyi pernyataannya.
Tajir Gara-gara Konser Selalu Sold Out, Taylor Swift Tolak Rp 144 Miliar Tampil di Uni Emirat Arab
Namun Putra Mahkota menekankan perlunya upaya tambahan, terutama oleh para pemimpin Israel dan Palestina untuk melancarkan rencana tersebut.
Kesepakatan normalisasi tahun lalu yang ditandatangani oleh UEA dan Bahrain, diikuti oleh Sudan dan Maroko, dikecam oleh Palestina karena meninggalkan posisi bersatu di mana negara-negara Arab akan berdamai hanya di bawah solusi dua negara, negosiasi yang telah menemui jalan buntu selama bertahun-tahun.
Tajir Gara-gara Konser Selalu Sold Out, Taylor Swift Tolak Rp 144 Miliar Tampil di Uni Emirat Arab
UEA, yang tidak mempercayai kelompok politik Islamis seperti Hamas, mengatakan "Persetujuan Abraham" pada akhirnya akan menguntungkan Palestina.
Duta Besar UEA untuk Washington Yousef al-Otaiba mengatakan bulan lalu bahwa pembentukan saluran formal di bawah kesepakatan tersebut akan memungkinkan negara Teluk untuk memainkan peran diplomatik yang sama dalam konflik Israel-Palestina ke Mesir dan Yordania, yang memiliki kesepakatan damai dengan Israel.
Mesir dan Qatar, yang memiliki hubungan dengan Hamas, memimpin upaya regional untuk gencatan senjata yang mengakhiri 11 hari pertempuran di mana pengeboman udara di Gaza menewaskan 232 warga Palestina.
KEYWORD :Uni Emirat Arab Upaya Perdamaian Pemerintah Israel Negara Palestina