Seorang tentara keamanan Houthi berjaga-jaga selama rapat umum yang menandai Hari Quds Internasional pada 07 Mei 2021 di Sana`a, Yaman [Mohammed Hamoud/Getty Images]
Jakarta, Jurnas.com - Lima belas organisasi masyarakat sipil dan hak asasi manusia Yaman telah mengecam hukuman mati yang dikeluarkan oleh pengadilan yang dikendalikan Houthi terhadap aktivis hak asasi manusia dan pengacara Zafaran Zaid, kepala Yayasan Pemberdayaan Wanita.
Pada hari Rabu, pengadilan yang dikuasai Houthi di ibukota Yaman, Sanaa, mengeluarkan hukuman mati terhadap aktivis hak asasi manusia Zaid dan suaminya, Fouad Al-Mansouri.
Dilansir Middleeast, Minggu (20/06), salah seorang sumber dari organisasi hak asasi manusia menyatakan bahwa Pengadilan Kriminal yang dikendalikan Houthi mengeluarkan putusan dengan alasan bahwa pemindahan seorang anak, Buthaina Al-Rimi , untuk perawatan di Arab Saudi adalah upaya penculikan.
Sumber menambahkan bahwa putusan itu dikeluarkan meskipun Al-Rimi kembali ke Sanaa setelah menerima perawatan yang diperlukan di kerajaan Saudi, menjelaskan bahwa keputusan itu datang dalam kerangka tindakan keras terus menerus milisi Houthi terhadap organisasi masyarakat sipil dan aktivis.
Pada hari Kamis, organisasi tersebut menyatakan solidaritas mereka dengan aktivis hak asasi manusia dalam sebuah pernyataan bersama, sambil mengutuk pelanggaran berat yang dilakukan terhadapnya oleh pengadilan yang dikendalikan oleh milisi Houthi, yang menjatuhkan hukuman mati padanya.
"Pelanggaran yang mempengaruhi semua perempuan Yaman pada umumnya dan pembela hak asasi perempuan pada khususnya," bunyi pernyataan itu.
“Meskipun kami mengutuk dan mengecam hukuman mati yang dikeluarkan oleh milisi Houthi terhadap Zafaran, kami menegaskan bahwa hukuman milisi ini adalah pelanggaran terang-terangan yang menargetkan seorang wanita yang bekerja di bidang aktivisme hak asasi manusia, yang merupakan serangan terhadap kemanusiaan dan hak asasi manusia bekerja secara keseluruhan, di samping fakta bahwa milisi Houthi telah mengeksploitasi kekuatan otoritas kehakiman secara politis.”
Organisasi-organisasi tersebut menyatakan penyesalan mendalam atas pelanggaran yang dilakukan oleh milisi Houthi terhadap perempuan Yaman, praktik penindasan dan intimidasi yang terus-menerus, dan pembatasan kebebasan bekerja dan kegiatan kemanusiaan yang terus-menerus dibutuhkan rakyat Yaman selama perang.
Organisasi tersebut meminta masyarakat internasional, PBB dan organisasi internasional untuk melindungi perempuan Yaman dan pekerja hak asasi manusia di Yaman dari praktik dan pelanggaran yang dilakukan terhadap mereka oleh kelompok Houthi, di samping kebutuhan untuk segera melarang hukuman mati yang dikeluarkan oleh kelompok Houthi. milisi.
KEYWORD :Kelompok Houthi Aktivis HAM Belasan Organisasi