Cole Burston / AFP
Montreal, Jurnas.com - Ratusan kuburan tanpaa nisan ditemukan di dekat bekas sekolah tempat tinggal Katolik untuk anak-anak pribumi di Kanada barat. Media lokal melaporkan pada Rabu (23/6) malam, penggalian di lokasi sekitar bekas sekolah di Marieval, Saskatchewan dimulai pada akhir Mei.
Mereka mengikuti penemuan sisa-sisa 215 anak sekolah di bekas sekolah perumahan penduduk asli lainnya di Kamloops, British Columbia, yang mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Kanada.
Temuan itu menghidupkan kembali seruan kepada Paus dan gereja Katolik untuk meminta maaf atas pelecehan dan kekerasan yang dialami oleh para siswa di sekolah-sekolah asrama ini, di mana mereka secara paksa berasimilasi ke dalam budaya dominan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh beberapa media Kanada, termasuk CBC dan CTV, komunitas asli Cowessess mengatakan telah membuat penemuan yang mengerikan dan mengejutkan dari ratusan kuburan tak bertanda selama penggalian di bekas sekolah asrama Marieval.
"Jumlah kuburan tak bertanda akan menjadi yang paling signifikan hingga saat ini di Kanada," kata Federasi Bangsa Adat Berdaulat (FSIN) dalam sebuah pernyataan.
Perry Bellegarde, ketua nasional Majelis Bangsa-Bangsa Pertama, mengatakan berita itu "benar-benar tragis, tetapi tidak mengejutkan. Saya mendesak semua warga Kanada untuk berdiri bersama First Nations di masa yang sangat sulit dan emosional ini.”
Setelah penemuan sisa-sisa Kamloops, penggalian dilakukan di dekat beberapa bekas sekolah untuk anak-anak adat di seluruh Kanada, dengan bantuan otoritas pemerintah.
Syuting Megalopolis, Sutradara Gaek Francis Ford Coppola Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Sekolah perumahan Marieval di Saskatchewan timur menampung anak-anak pribumi antara tahun 1899 dan 1997 sebelum dihancurkan dan diganti dengan sekolah harian.
Sekitar 150.000 anak penduduk asli Amerika, Metis, dan Inuit direkrut secara paksa hingga tahun 1990-an di 139 sekolah tempat tinggal ini di seluruh Kanada, di mana mereka diisolasi dari keluarga, bahasa, dan budaya mereka.
Banyak yang menjadi sasaran perlakuan buruk dan pelecehan seksual, dan lebih dari 4.000 meninggal di sekolah, menurut komisi penyelidikan yang menyimpulkan Kanada telah melakukan genosida budaya terhadap masyarakat adat. (AFP)
KEYWORD :Kanada Kekerasan Anak Masyarakat Adat Pelecehan