Mentari Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Kementan)
Jakarta, Jurnas.com – Riset dan teknologi pertanian terus dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Salah satunya dengan mengoptimalkan Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP).
IP2TP merupakan sentral penelitian yang mempunyai berbagai fungsi antara lain sebagai lokasi penelitian, kebun koleksi plasma nutfah, kebun produksi benih sumber, lokasi diseminasi, agrowisata, dan hilirisasi hasil Balitbangtan.
Saat ini, Balitbangtan memiliki 131 IP2TP yang tersebar di satuan kerja dengan berbagai spesifik lokasi. Sekretaris Balitbangtan Dr. Haris Syahbuddin mengungkapkan bahwa IP2TP tersebut dapat mendukung pembangunan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
“IP2TP bisa menjadi ujung tombak dalam mengonservasi plasma nutfah dan menjadi tempat standardisasi teknologi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Di IP2TP ada gudang, lantai jemur, dan sarana-prasarana lainnya yang menjadi desain penguatan cadangan dan sistem logistik pangan,” ucap Haris pada Webinar GITA 2021 yang dilaksanakan pada Selasa (29/6/2021).
Oleh karena itu, optimalisasi IP2TP perlu dilakukan dengan memperhatikan aspek profesionalisme dan akuntabilitas yakni terjaminnya produksi komoditas, terjaganya kualitas varietas unggul, dan diterapkannya teknologi berkelanjutan.
“IP2TP perlu memiliki sumber daya manusia yang handal serta sarana dan prasarana yang baik. Balitbangtan akan memberi perhatian khusus kepada SDM. Oleh karena itu, IP2TP sebagai salah satu aset, hendaknya dikelola dengan profesional, kreatif dan inovatif, dan mengoptimalkan lahan yang dimilikinya,” kata Haris.
Tidak berhenti di situ, optimalisasi juga membutuhkan dukungan dan kolaborasi dengan berbagai pihak melalui kerja sama yang baik.
“Untuk mengoptimalkan peran IP2TP, perlu kerja sama dengan industri, perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya agar hasil penelitian Litbang dinikmati oleh masyarakat,” ucap Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry.
Pengelolaan IP2TP pun diharapkan dapat mendukung CB 1 sampai CB 5 Kementerian Pertanian yaitu program peningkatan kapasitas produksi hingga mendorong gerakan ekspor.
Sebelumnya, salah satu IP2TP baru saja diresmikan oleh Menteri Pertanian pada Sabtu (26/6/2021). IP2TP Muneng di Jawa Timur tersebut mendapat perhatian karena bangunan dan sarana prasarananya yang lengkap yang diharapkan dapat meningkatkan hilirisasi hasil riset Balitbangtan.
“Saya bangga dengan tempat riset seperti ini. Semoga saja hasil penelitiannya sama hebatnya dengan gedungnya yang keren,” kata Syahrul Yasin Limpo.
KEYWORD :Mementerian Pertanian Balitbangtan Ip2TP Riset Haris Syahbuddin