Presiden Suriah Bashar Assad (Foto: Financial Tribune)
Jakarta, Jurnas.com - Rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad dikabarkan telah menggunakan bahan kimia yang diimpor dari Swiss untuk memproduksi senjata kimia pada tahun 2014 silam.
Dilansir Middleeast, Rabu (07/07), mantan Brigadir Jenderal Suriah Zaher Al-Saket mengatakan bahwa lima ton isopropanol dan 280 kilogram Diethylamine tanpa diragukan lagi digunakan untuk produksi senjata kimia.
Isopropanol dan Diethylamine adalah penggunaan ganda, artinya mereka dapat ditemukan dalam produk sehari-hari dan militer. Misalnya, isopropanol ditemukan dalam desinfektan, bahan pembersih, cat, dan pernis, tetapi juga merupakan komponen utama dari jenis gas yang digunakan dalam dugaan serangan kimia oleh rezim Assad.
Bahan kimia yang diimpor oleh Industri Farmasi Mediterania Suriah (MPI) berasal dari Duisburg di Jerman dan dikirim ke Basel sebelum dikirim melalui Rhine, dan kemudian melalui laut, ke Latakia di Suriah.
Surat kabar Asharq Al-Awsat melaporkan bahwa MPI hanya menggunakan sekitar 20 persen dari barang yang diminta dan nasib sisanya tidak diketahui.
Pada hari Minggu, grup Jerman Brenntag, yang memiliki perusahaan pengekspor Swiss, mengatakan pengiriman kedua produk dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada dan bahwa Sekretariat Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO) telah membebaskan perusahaan dari segala kesalahan.
Senjata Kimia Produk Swiss Presiden Suriah