Pemandangan dari udara menunjukkan tempat suci Imam Hussein dan tempat suci Imam Abbas saat Muslim Syiah Irak mengambil bagian dalam peringatan selama masa berkabung Muharram, yang menandai hari Asyura, di Karbala, Irak pada 11 Oktober 2016 [Ali Mohammed / Anadolu Agency]
Jakarta, Jurnas.com - Ratusan demonstran di Irak menyerbu pembangkit listrik sebagai protes terhadap pemadaman listrik di Karbala, selatan negara tersebut.
Rashid Mohsen, salah satu demonstran, mengatakan bahwa ratusan penduduk Karbala menyerbu Pembangkit Listrik Al-Khairat sebagai protes terhadap pemadaman listrik berulang kali.
Mohsen menjelaskan bahwa para pengunjuk rasa menutup pembangkit listrik dan menuntut karyawan untuk pergi karena kegagalan untuk meningkatkan pengiriman layanan listrik ke rumah-rumah di gubernur.
Ini terjadi satu hari setelah lima pengunjuk rasa terluka ketika pasukan keamanan membubarkan paksa demonstrasi di depan pembangkit listrik.
Irak telah menderita krisis listrik selama beberapa dekade karena perang berturut-turut, ketidakstabilan situasi keamanan negara dan korupsi yang meluas.
Baru-baru ini, krisis tenaga listrik di negara itu telah memburuk menyusul eskalasi serangan yang dilakukan oleh orang - orang bersenjata tak dikenal yang menargetkan menara transmisi tenaga listrik antara provinsi-provinsi Irak. (Middleeast).
Demonstran Irak Pembangkit Listrik Wilayah Karbala
