Sabtu, 23/11/2024 22:22 WIB

Menlu Retno Dorong Seluruh Negara Anggota GNB Akui Negara Palestina

Hingga saat ini, Palestina masih menjadi satu-satunya negara yang belum mencapai kemerdekaannya.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi saat konferensi pers Kedatangan Vaksin COVID-19 di Jakarta, Senin 7 Desember 2020. (Foto: Tangkap Layar/ Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi memimpin Delegasi RI dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Mid-Term Gerakan Non Blok (GNB) yang berlangsung secara virtual pada 13-14 Juli 2021.

Dalam pernyataanya, Menlu Retno menyampaikan, GNB masih menghadapi tantangan yang sama sejak berdiri 60 tahun yang lalu, yaitu isu-isu mengenai kekuatan besar dunia, ketidaksetaraan, kesenjangan, dan ketidakadilan sosial-ekonomi.

"Isu-isu tersebut menjadi lebih rumit dengan adanya berbagai tantangan masa kini. Karena itu, prinsip-prinsip dan nilai-nilai GNB, termasuk multilateralisme, menjadi semakin relevan," ujar Menlu Retno dalam keterangannya diterima Jurnas.com, Rabu (14/7).

Pada pertemuan, Menlu Retno menyampaikan tiga area di mana GNB dapat bersinergi dan menjadi bagian dari solusi. Pertama, akses terhadap vaksin COVID-19 yang berkeadilan.

"Kesenjangan vaksinasi saat ini sangat besar. Sebagian besar negara maju telah menyuntikkan vaksin setara dengan 70% populasi mereka, sementara sebagian besar dari negara GNB masih di bawah 10%," ujar Menlu Retno.

Menlu Retno juga menyampaikan bahwa prioritas negara GNB adalah untuk memperkecil kesenjangan ini dan mempercepat vaksinasi di negara berkembang.

"GNB dapat berkontribusi pada upaya ini dengan menyerukan lebih banyak dose-sharing, memperkuat dukungan terhadap COVAX Facility, dan mendukung TRIPS waiver negotiation," kata  Menlu Retno.

Kedua, kerja sama untuk pemulihan ekonomi. Menurut Menlu Retno, [andemi telah mendorong ratusan juta orang ke jurang kemiskinan dan menghambat kemajuan kita menuju SDG.

Karena itu, GNB harus bekerja bersama untuk memastikan partisipasi dari negara-negara berkembang dalam arsitektur keuangan internasional, mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil dan persyaratan donor, serta meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan.

"Indonesia akan menggunakan Presidensi G20 tahun depan untuk memajukan kepentingan negara berkembang," tegas Menlu Retno.

Ketiga, kemerdekaan Palestina. Menlu Retno menyampaikan, hingga saat ini, Palestina masih menjadi satu-satunya negara yang belum mencapai kemerdekaannya.

"Seluruh negara anggota GNB harus mengakui negara Palestina, mendukung peluncuran kembali negosiasi multilateral yang kredibel, dan memastikan akses kemanusiaan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina," tegas Menlu Retno

Dalam akhir pernyataannya, Menlu Retno, sampaikan penegasan GNB memiliki kekuatan dari segi ukuran dan jumlah negara anggota. Dia meyakinkan, negara GNB dapat menerjemahkan kekuatan tersebut menjadi pengaruh positif bagi dunia jika kita terus bekerja sama dan tetap setia pada Dasasila Bandung. 

KTM menghasilkan Political Declaration yang menegaskan posisi GNB dalam berbagai isu global. Delri ikut berkontribusi dalam pengajuan sejumlah usulan paragraf mengenai pandemi COVID-19 (distribusi vaksin berkeadilan), peran perempuan dalam misi perdamaian, pelucutan senjata, peran negara observer, perubahan metode kerja GNB, dan isu Palestina.

KTM juga mengesahkan Rusia sebagai negara pengamat (observer) GNB.

KEYWORD :

Negara Palestina Gerakan Non Blok Retno L.P Marsudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :