Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (Foto: Reuters)
Jakarta, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi lonjakan kasus virus corona di beberapa negara Timur Tengah dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan, diperparah oleh penyebaran varian Delta dan ketersediaan vaksin yang rendah.
Setelah penurunan kasus dan kematian di wilayah Mediterania Timur selama delapan minggu, badan tersebut mengatakan telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam kasus di Libya, Iran, Irak dan Tunisia, dengan kenaikan tajam diperkirakan terjadi di Lebanon dan Maroko.
Minggu depan negara-negara di seluruh kawasan akan menandai liburan Idul Adha Muslim, yang secara tradisional mencakup pertemuan keagamaan dan sosial di mana infeksi dapat menyebar.
Rusia Klaim Gagalkan Serangan Pesawat Nirawak Ukraina di Atas Wilayah Moskow, Tidak Ada Kerusakan
"WHO khawatir bahwa peningkatan COVID-19 saat ini dapat terus mencapai puncaknya dalam beberapa minggu mendatang, dengan konsekuensi bencana," kata kantor regional badan tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir Middleeast, Kamis (15/07).
"Kurangnya kepatuhan terhadap kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial dan meningkatnya kepuasan masyarakat, serta tingkat vaksinasi yang rendah dan penyebaran varian baru, yang harus disalahkan."
Usulan Harris Meningkatkan Tarif Pajak Bakal Mempengaruhi Saham Kebutuhan Pokok, hingga Tenaga Surya
Badan tersebut menyoroti Tunisia sebagai negara dengan tingkat kematian virus corona per kapita tertinggi di kawasan dan di Afrika, dan mencatat bahwa kasus harian hampir dua kali lipat di Iran selama empat minggu hingga awal Juli.
Secara keseluruhan, jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan di wilayah Mediterania Timur, yang meliputi Pakistan, Afghanistan, Somalia dan Djibouti serta negara-negara Timur Tengah, telah melampaui 11,4 juta.
"Lebih dari 223.000 kematian telah dilaporkan," tambahnya.
KEYWORD :Virus Corona Lembaga WHO Vaksin Covid