Sabtu, 23/11/2024 12:06 WIB

20.000 Penerjemah Afghanistan Ngemis Suaka AS

20.000 warga Afghanistan itu adalah mantan penerjemah untuk militer atau entitas lain, yang menjadi sasaran Taliban.

Mantan penerjemah Afghanistan untuk pasukan AS dan NATO berdemonstrasi di Kabul pada bulan April setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan penarikan AS dari negara itu. (Foto: AFP/Wakil Kohsar)

Washington, Jurnas.com - Sekitar 20.000 warga Afghanistan yang bekerja sebagai penerjemah untuk Amerika Serikat (AS) selama perangnya di Afghanistan dan sekarang takut akan pembalasan dari gerilyawan Taliban telah mengajukan permohonan untuk dievakuasi.

"Ada sekitar 20.000 warga Afghanistan yang telah mendaftar," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki kepada wartawan pada Kamis (15/7).

Psaki mengatakan, 20.000 warga Afghanistan itu adalah mantan penerjemah untuk militer atau entitas lain, yang menjadi sasaran Taliban.

Namun, AS juga akan mempertimbangkan permohonan dari keluarga penerjemah, katanya, tanpa merinci berapa banyak anggota keluarga yang diizinkan.

Menurut beberapa perkiraan, jumlah orang yang memenuhi syarat untuk pergi akan berjumlah sekitar 100.000. Para pejabat mengatakan, evakuasi akan dimulai bulan ini.

Penerjemah yang sedang dipersiapkan untuk evakuasi adalah mereka yang telah mengajukan aplikasi di bawah program Departemen Luar Negeri Visa Imigran Khusus (SIV) untuk penerjemah dan juru bahasa Irak dan Afghanistan.

Psaki mengatakan mereka yang telah menyelesaikan pemeriksaan keamanan dapat ditempatkan sementara di pangkalan militer AS.

"Mereka yang masih harus melalui proses pemeriksaan, pertama-tama akan dikirim ke pangkalan AS di luar negeri atau negara ketiga di mana mereka akan ditempatkan dengan aman sampai pemrosesan visa mereka berlangsung," tambah Psaki.

Sementara itu, dua senator senior mendesak Presiden Joe Biden untuk mempercepat evakuasi dan memastikan warga Afghanistan yang membantu dinas intelijen AS juga disertakan.

"Selama dua dekade, ribuan warga Afghanistan telah mempertaruhkan hidup mereka untuk bekerja dengan profesional intelijen dari AS dan negara-negara NATO lainnya untuk memerangi Al Qaeda, Jaringan Haqqani, ISIS dan kelompok teroris lainnya," tulis Mark Warner dan Marco Rubio, ketua dan wakil ketua Komite Intelijen Senat.

"Upaya mereka berkontribusi pada penghancuran Al Qaeda dan kemampuannya untuk menyerang tanah air AS," kata mereka dalam sebuah surat kepada Biden.

Mereka mendesak Biden untuk mempercepat program SIV tetapi juga mempertimbangkan untuk mengevakuasi warga Afghanistan ke negara ketiga dan memberi mereka prioritas untuk berimigrasi di bawah program pengungsi AS.

Mereka mempertanyakan apakah, mengingat penarikan cepat dari Afghanistan oleh pasukan AS, ada kapasitas yang cukup untuk mengevakuasi warga Afghanistan yang membantu Amerika.

"Meninggalkan orang-orang ini, yang telah memberikan dukungan penting kepada komunitas intelijen kami di Afghanistan, akan mengirim pesan yang merusak kepada sekutu dan mitra potensial kami tentang keandalan dan kepercayaan Amerika Serikat," tulis mereka.

"Itu juga akan menjadi noda pada hati nurani nasional kita," sambungnya. (AP)

KEYWORD :

Amerika Serikat Pencari Suaka Warga Afghanistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :