Sabtu, 23/11/2024 14:38 WIB

Marak Pelecehan Seksual Terhadap Migran, Amnesty Internasional Kecam Libya

Amnesty Internasional mengutuk pelanggaran mengerikan yang dilakukan terhadap para migran yang dikembalikan ke Libya 

Migran dari Bangladesh di Libya pada 31 Agustus 2016 di kota pelabuhan Zawiyah [MAHMUD TURKIA/AFP

Jakarta, Jurnas.com - Amnesty Internasional mengutuk pelanggaran mengerikan yang dilakukan terhadap para migran yang dikembalikan ke Libya setelah mereka mencoba menyeberangi Laut Tengah untuk menuju Eropa.

Dalam sebuah laporan berjudul `Tidak ada yang akan mencari Anda`: Dikembalikan secara paksa dari laut ke penahanan yang kejam di Libya, kelompok itu mengatakan bukti baru muncul dari pelanggaran mengerikan, termasuk kekerasan seksual, terhadap pria, wanita dan anak-anak yang dicegat di laut dan secara paksa dikembalikan ke pusat-pusat penahanan di negara Afrika Utara itu.

Laporan tersebut mengutuk keterlibatan berkelanjutan negara-negara Eropa dalam pelecehan tersebut, karena mereka terus bekerja sama dengan pihak berwenang di Libya yang dilanda perang.

"Mantan tahanan di pusat Shara` Al-Zawiya Tripoli mengatakan penjaga memperkosa wanita dan lainnya dipaksa berhubungan seks dengan imbalan pembebasan mereka atau untuk kebutuhan penting seperti air bersih," kata laporan itu seperti dikutip Middleeast, Sabtu (17/07).

Dua wanita muda di fasilitas itu berusaha untuk bunuh diri sebagai akibat dari pelecehan tersebut. Tiga wanita mengatakan bahwa dua bayi yang ditahan bersama ibu mereka setelah percobaan penyeberangan laut meninggal setelah penjaga menolak untuk memindahkan mereka ke rumah sakit untuk perawatan medis yang mendesak.

Shara` Al-Zawiya sebelumnya dijalankan oleh kelompok-kelompok milisi tetapi baru-baru ini telah diintegrasikan ke dalam Direktorat Pemberantasan Migrasi Ilegal Libya, bagian dari Kementerian Dalam Negeri.

Meskipun berulang kali berjanji untuk menangani pelanggaran semacam itu, pihak berwenang Libya telah gagal melakukannya – sementara Direktorat telah secara efektif melegitimasi penyalahgunaan dengan integrasi fasilitas yang dikelola milisi terkenal, kata Amnesty.

Diana Eltahawy, wakil direktur Amnesty International Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan, laporan mengerikan ini menyoroti penderitaan orang-orang yang dicegat di laut dan dikembalikan ke Libya, di mana mereka segera disalurkan ke penahanan sewenang-wenang dan secara sistematis mengalami penyiksaan, kekerasan seksual, kerja paksa, dan eksploitasi lainnya dengan impunitas total.

KEYWORD :

Pelecehan Seksual Pemerintah Libya Amnesty Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :