Samarinda - Ledakan yang terjadi di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur dipastikan oleh Kepolisian setempat berjenis low eksplosiv atau berdaya ledak rendah. Dengan kejadian tersebut, menyebabkan lima orang terluka yang semuanya masih anak-anak.
Kapolda Kaltim, Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin memastikan tersebut, karena dampak kerusakannya tidak terlalu parah. Namun, kami masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap jaringan terduga pelaku bom di Gereja Oikumene tersebut," kata Safaruddin, kepada wartawan, usai menjenguk korban ledakan di Rumah Sakit IA Moeis Samarinda Seberang, Minggu Sore.Pada Minggu pagi tadi, sekitar 10.15 waktu setempat, bom meledak di Gereka Oikumene yang terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 03, Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kaltim. Kejadian itu menyebabkan lima orang terluka, empat di ataranya menderita luka bakar serius dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang.Empat korban terluka yang dirawat di RSUD IA Moes yang merupakan balita tersebut yakni, Intan Olivia Marbon (2,5), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), Triniti Hutahaya (3) serta Anita Kristabel Sihotang (2).Baca juga :
Bom Samarinda Pintu Masuk Seriusi RUU Terorisme
Kapolda juga memastikan, terduga pelaku peledakan bom di Gereja Oikumene tersebut merupakan teroris. "Kami belum bisa menyebutkan identitas terduga pelaku bom Gereje Oikumene tersebut, sebab masih melakukan penyelidikan. Tetapi yang pasti, terduga merupakan teroris dan kami masih menelusuri jaringannya," ujar Safaruddin.Terkait kondisi korban, Safaruddin mengatakan, "ada lima korban, tetapi satu orang hanya menderita luka ringan dan sudah dipulangkan. Empat korban masih di rawat dan menurut keterangan tenaga medis, kondisi mereka mengalami luka bakar."Bom Samarinda Pintu Masuk Seriusi RUU Terorisme
Baca juga :
Tangkap Dalang Bom Samarinda
Tangkap Dalang Bom Samarinda
Bom Samarinda