Presiden Joko Widodo
Jakarta - Presiden Joko Widodo mengklaim, Indonesia menjadi negara peringkat ketiga dalam pertumbuhan ekonominya di dunia. Makanya Jokowi mengajak semua masyarakat Indonesia untuk bersyukur, karena terjadi perlambatan ekonomi dunia tapi Indonesia mengalami pertumbuhan.
"Kita termasuk ketiga tertinggi dunia, setelah China, India, dan kita," ujarnya Presiden Jokowi. Indikatornya, lanjutnya, berbagai indikator menunjukkan perbaikan, seperti angka kemiskinan, angka pengangguran, dan angka kesenjangan.Hal itu dikemukakan dalam sambutan silaturahmi dengan peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Bidakara Pancoran Jakarta Selatan. "Pertumbuhan ekonomi dunia berdasar perkiraan Bank Dunia akan melambat menjadi 3,1 persen dari 3,5 persen tahun 2016. Ini tantangan yang harus kita hadapi," tutur Jokowi dalam Rapimnas PAN yang diikuti sekitar 1.500 peserta.Dipaparkanya, ekonomi Indonesia pada kuartal I 2016 mencapai 4,91 persen. Kemudian, pada kuartal II 2016 sebesar 5,18 persen, dan kuartal III 2016 sebesar 5,02 persen. "Kita bersyukur, kita termasuk ketiga tertinggi," terangnya.Baca juga :
Usman Hamid Beberkan 7 Dosa Jokowi
Menurut Presiden Jokowi, angka inflasi dalam dua tahun terakhir juga bisa dikendalikan dengan baik. "Tahun lalu mencapai 3,5 persen, tahun ini diperkirakan mencapai 3,0 persen. Ini artinya, kenaikan harga barang bisa dikendalikan," ucapnya.Dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, kata Presiden Jokowi, tidak akan berarti jika inflasi juga tinggi. "Kalau pertumbuhan ekonomi 5,0 persen, inflasi 3,0 persen, masih ada selisih 1,5 persen, tapi kalau pertumbuhan ekonomi 5,0 persen, sementara inflasi 8,0 persen, itu artinya kita tekor," ujarnya.
Usman Hamid Beberkan 7 Dosa Jokowi
Pertumbuhan Ekonomi Presiden Jokowi