Samarinda - Duar...terdengar ledakan. Samuel Tulung, warga Samarinda yang sedang membawa mobil hendak berjualan, mendekati Gereja Oikumene yang terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Samarinda Seberang.
"Saat itu saya sedang membawa mobil hendak berjualan di Sumalindo, tiba-tiba orang ramai dan ada kepulan asap dari Gereja Oikumene. Saya bertanya ada apa? Warga menjawab ada bom dan kebakaran dan menunjuk pria berambut panjang lari menuju Dermaga Sumalindo," tutur Samuel Tulung. Petunjuk orang itu kepada si pelaku, Samuel langsung memacu mobilnya dan mengejar laki-laki yang dikatakan berambut gondrong. Namun, saat sampai di tepi Sungai Mahakam, terduga pelaku peledakan bom di Gereja Oikumene yang mengenakan kaus berwarna hitam dan celana model kargo berwarna coklat itu, tiba-tiba menghilang."Saat saya tiba di dekat dermaga, orang itu tidak kelihatan dan ternyata dia nyebur ke Sungai Mahakam. Saya sempat lihat kepalanya timbul-tenggelam lalu saya melihat ada perahu. Kemudian saya minta pemiliknya agar mengejar pelaku. Awalnya, pemilik perahu tidak mau, tetapi saya katakan akan bertanggung jawab jika terjadi apa-apa," ucap Tulung.Baca juga :
Bom Samarinda Pintu Masuk Seriusi RUU Terorisme
"Orang itu sempat menarik kaki saya kemudian saya hajar telinganya sehingga ia melepaskan pegangannya. Saya langsung seret dia ke atas perahu dan ikat, kemudian saya serahkan ke polisi yang ada di Dermaga Sumalindo," tutur Tulung dilansir Ant. Tak hanya Samuel, pendeta Gereja Oikumene, Samion (53), yang juga sempat mengejar terduga pelaku, mengatakan, saat itu dia sedang berada di depan gereja dan mendengar ledakan keras disusul semburan api yang menyambar hingga atap gereja.Bom Samarinda Pintu Masuk Seriusi RUU Terorisme
Baca juga :
Tangkap Dalang Bom Samarinda
Tangkap Dalang Bom Samarinda
Bom Samarinda kesaksian jemaat