Sabtu, 23/11/2024 14:33 WIB

Seleksi Anggota BPK, DPD RI Ingin Anggota BPK yang Paham Tupoksi

DPD RI melalui Komite IV melakukan fit and proper test terhadap 16 calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pada 10-11 Agustus 2021.

DPD RI melakukan fit and proper test calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Jakarta, Jurnas.com - DPD RI melalui Komite IV melakukan fit and proper test terhadap 16 calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pada 10-11 Agustus 2021. Pada hari pertama, 8 orang calon yang mengikuti proses tersebut, yakni Dori Santoso, Kristiawanto, Blucer Welington Rajagukguk, Muhammad Syarkawi Rauf, Shohibul Imam, Muhammad Komarudin, Dadang Suwarna, dan R Hari Pramudiono.
 
Ketua Komite IV Sukriyanto mengatakan DPD menginginkan anggota BPK yang dipilih oleh DPR nantinya, benar-benar memahami tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi). Sukri, sapaan akrabnya juga berharap DPR mengedepankan kepentingan BPK, masyarakat, dan negara.
 
“Memang harus mereka yang kita nilai tinggi itu tentu yang memahami tentang kinerja, harapan ke depan kita seperti apa, kemampuan individunya. Mudah-mudahan DPR mengedepankan kepentingan BPK, masyarakat, negara,” kata Syukri kepada wartawan, Selasa (10/8/2021).
 
Syukri memastikan proses seleksi di DPD berjalan dengan objektif. Proses fit and proper test pun terbuka untuk umum. Syukri menekankan DPD hanya memberi pertimbangan kepada DPR. Hasil dari seleksi, kata Syukri, akan dibahas dalam tingkat pimpinan DPD.
 
“Tanggal 13 Agustus 2021, kita rapat lagi dengan pimpinan DPD. Setelah itu dibahas dan dibacakan di sidang paripurna. Pimpinan DPD akan memberikan kesimpulan dan keputusan. Nantinya, pertimbangan ini disampaikan kepada DPR. Ini untuk kepentingan BPK sendiri, hubungan dengan DPD ke depan,” ujar Syukri.
 
Syukri mengatakan keputusan akhir tetap ada pada DPR untuk menentukan satu nama pengganti Anggota BPK Barullah Akbar yang masa jabatannya berakhir pada 27 Oktober 2021.
 
“Jadi, sekali lagi yang betul-betul kita nilai ini yang sesuai kemampuan. Semua peluang terbuka untuk kita beri pertimbangan ke DPR. Palunya ada di DPR. Pokoknya kita jalankan tugas seobjektif mungkin,” imbuhnya.
 
Sebagian kalangan berharap anggota BPK yang terpilih nanti dapat berasal dari kalangan teknokratik terutama dari internal. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap BPk sebagai lembaga auditor yang profesional dan menjaga independensi untuk menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
 
“Selain itu urgensi untuk menjaga kalangan teknokratik sebagai anggota BPK juga mendesak untuk membangun dan menjaga keberlanjutan proses bisnis BPK,” kata Syukri.
 
Salah satu calon anggota BPK, Blucer saat fit and proper test menekankan pentingnya merevitalisasi hubungan yang kolaboratif antara BPK dan DPD. Blucer juga berjanji akan membuka pintu selebar-lebarnya kepada DPD untuk sama-sama mewujudkan komitmen untuk kemajuan bangsa dan negara.
 
“Dengan terwujudnya hubungan yang lebih kolaboratif antara BPK RI dan DPD RI maka segala tantangan dan hambatan dalam pengelolaan keuangan negara yang dihadapi oleh pemerintah daerah dapat diberikan solusi oleh DPD RI sebagai lembaga perwakilan daerah,” kata Blucer.
KEYWORD :

Warta DPD Komite IV DPD RI Seleksi Calon Anggota BPK




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :