Minggu, 08/09/2024 07:06 WIB

RUU Pertembakauan

APTI: Longgarnya Regulasi Akibatkan Petani Lokal Ambruk

Aksi yang diwarnai dengan teaterikal kisah perjalanan kesejahteraan petani tembakau yang berakhir nelongso itu diikuti sekitar empat ratusan orang.

Aksi petani tembakau di gedung DPR.(foto:tema)

Jakarta - Ratusan orang yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) melakukan demonstrasi di halaman pagar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Senayan pada Rabu (16/11) siang. Mereka menuntut segera dilakukannya pengesahan RUU Pertembakauan yang berpihak pada pteani tembakau lokal.

Aksi yang diwarnai dengan teaterikal kisah perjalanan kesejahteraan petani tembakau yang berakhir nelongso itu diikuti sekitar empat ratusan orang. Ketentuan regulasi yang melonggarkan impor tembakau menjadi salah satu sebab ambruknya perekonomian petani tembakau.

“Akibat longgarnya regulasi, jumlah tembakau import selalu meningkat setiap tahunnya. Akibatnya pengalihan kebutuhan industri yang dulu menggunakan bahan baku lokal kini cenderung beralih ke tembakau import. Akibat lebih jauh, pondasi perekonomian di tingkat petani lokal di daerah sentra pertembakauan menjadi ambruk,” jelas Yudha Sudarmaji salah satu koordinator aksi di DPR, Rabu (16/11).

Menurut ketua departemen antar lembaga APTI itu, untuk melindungi tembakau lokal petani mengusulkan adanya disparitas cukai. Yaitu regulasi yang berbeda untuk cukai rokok import dan atau rokok yang menggunakan bahan baku tembakau import.

APTI selalu mengamati dan mengawal proses RUU Pertembakauan ini. Menurut Agus Parmuji, ketua APTI, pihaknya sudah mengirimkan surat yang ditujukan ke pimpinan DPR, namun tiak pernah ditanggapi secara serius. Sementara, surat audiensi dari kelompok anti tembakau malah segera direspon.

"Wajar jika petani tembakau protes dan mempertanyakan sikap pimpinan DPR," ucap Parmuji.

Menurutnya, APTI mendesak kedaulatan petani tembakau lewat terwujudnya peraturan perundangan yang sebagai payung hukum dan pedoman bagi petani.

“Rokok import atau rokok yang menggunakan bahan baku import dikenakan cukai tiga kali lipat dibanding rokok yang mengunakan bahan baku lokal. Selain itu petani juga mengusulkan agar memprioritaskan penyerapan tembakau lokal. Produksi industri rokok menggunakan 80% bahan baku lokal dan 20% bahan baku import,” jelas Parmuji dalam tuntutannya siang itu.[]

KEYWORD :

ruu pertembakauan petani tembakau tembakau import petani lokal ambruk




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :