Jum'at, 27/12/2024 19:13 WIB

Hamdi Muluk: Karakter dan Integritas Bung Hatta harus Menjadi Tauladan

memiliki integritas yang dibentuk pelan-pelan dari kecil

Prof. Dr. Hamdi Muluk, dalam Talk Show Pekan Bung Hatta yang digelar BKNP PDI Perjuangan

Jakarta, Jurnas.com - Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk, memaparkan aspek psikologis dan karakter kuat Bung Hatta yang harus menjadi pembelajaran untuk bangsa Indonesia.

Menurut Hamdi Muluk, Mohammad Hatta, salah satu Proklamator Kemerdekaan RI, memiliki integritas yang dibentuk pelan-pelan dari kecil hasil didikan orang tua dan guru-gurunya.

“Yang anda ucapkan dan apa yang anda lakukan itu sejalan, dari situlah asal kata integral integritas, integrative, menyatu dengan perbuatan. Jadi kalau sekarang ujian integritas seorang adalah ketika omongan dan perbuatan itu sejalan," kata Hamdi Muluk dalam Talk Show “Pekan Bung Hatta”, yang diinisiasi oleh Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan, Senin (16/8/2021).

Hamdi juga menilai sosok Bung Hatta adalah contoh pengamalan Pancasila yang lengkap, serta panutan tokoh berintegritas di Indonesia yang pernah hidup.

Menurutbya, Bung Hatta sukses dan lengkap dalam banyak hal. Selain sebagai proklamator bangsa, juga aktivis, birokrat, negarawan, diplomat, keturunan ulama di Minangkabau, juga seorang doktor dalam bidang ekonomi dari universitas terkemuka di Belanda.

“Itu hebat betul. Saat itu sekolah SD saja susah, tapi beliau membawa gelar doktor dari sekolah ekonomi bergengsi. Saya kira hanya satu hal beliau gagal. Menjadi ketua partai," ungkap Hamdi Muluk.

Ia mengatakan integritas Bung Hatta adalah sesuatu yang tidak usah diragukan lagi. Wakil Presiden pertama RI itu tidak usah lagi banyak berkhutbah tentang kesederhanaan, integritas, kerja keras sebab dia sudah mencontohkan itu. 

“Itulah mengapa ada Bung Hatta Award yang diberikan kepada tokoh-tokoh anti korupsi. Artinya tokoh-tokoh berintegritas”, ucap Hamdi

Kisah persahabatannya dengan Soekarno juga sangat memberikan inspirasi bagi kita semua. Meskipun dalam beberapa hal Soekarno dan Hatta bisa berselisih pemahaman, namun jalinan persahabatan antara dua tokoh ini masih terus terjalin.

Bahkan saat terakhir Soekarno sakit dan tidak mendapatkan pengobatan yang layak dari rezim saat itu, Hatta menulis surat sambil merendahkan dirinya mengemis kepada Soeharto agar Soekarno diberikan obat-obatan yang layak.

“Bayangkan saja, seorang proklamator merendahkan dirinya dan mengiba-iba ke rezim untuk datang menemui sahabatnya," ucap Hamdi.

Hamdi juga berpesan kepada generasi muda agar memahami bahwa dibelakang tokoh besar pasti ada karakter yang kuat. Dan jika karakter bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka Bung Hatta adalah contoh pengamalan pancasila yang sudah paripurna.

“Anda mau cari apa? Sila satu sampai sila lima, semuanya ada di dalam diri Bung Hatta itu” papar Hamdi.

KEYWORD :

Pekan Bung Hatta Hamdi Muluk integritas BKNP PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :