Banjir di China (Foto: Financial Tribune)
Beijing, Jurnas.com - Dua pemerintah kota di provinsi Henan, China tengah, mengeluarkan peringatan banjir bandang tertinggi pada Minggu (22/8), serta menyerukan badan-badan lokal untuk bersiap menghadapi hujan lebat.
Xingyang dan Changyuan di Henan, pusat transportasi untuk China, menaikkan tingkat respons pengendalian banjir mereka dari Siaga II ke Siaga I. Ini merupakan skala teratas, yang kemungkinan mengakibatkan runtuhnya bendungan dan banjir simultan yang luar biasa.
Hujan musim panas ini menambah tekanan pada ekonomi terbesar kedua di dunia itu, yang sudah berjuang dengan kasus sporadis virus corona jenis Delta.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Rekor curah hujan di Henan bulan lalu menyebabkan banjir yang menewaskan lebih dari 300 orang dan menyebabkan terhentinya produksi di pabrik-pabrik. Xingyang dan Changyuan berada di beberapa daerah yang paling terpukul bulan lalu.
Pada Minggu ini, provinsi tersebut waspada akan hujan lebat untuk beberapa wilayah, indikator terkuat pada skala empat warna China, yang diperkirakan lebih dari 100 mm (4 inci) dalam waktu tiga jam.
Henan juga menangguhkan produksi pelabuhan dan dermaga. Kereta api masuk dan keluar dari ibu kota provinsi Zhengzhou sebagian ditunda atau dibatalkan.
Lebih banyak kota di provinsi tersebut telah mengumumkan penangguhan sekolah, transportasi umum, pabrik dan kegiatan bisnis hingga Senin malam.
China telah memperingatkan hujan lebat secara nasional, termasuk provinsi Sichuan di barat daya dan Heilongjiang di timur laut.
KEYWORD :China Xingyang Changyuan Banjir Besar Bencana Alam