Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirodj mengatakan masyarakat internasional menunjukkan kekagumannya terhadap Islam di Indonesia. Pasalnya, Islam di Indonesia berperan besar dalam mengajarkan masyarakat saling hormat menghormati.
Sehingga, masyarakat di Indonesia tidak mudah diadu domba serta menjaga perdamaian.
"Dunia luar terutama Islam di Timur Tengah menganggap Indonesia ini ideal sekali. Islamnya moderat, toleran, damai mengajarkan hidup berdampingan," ujar Said saat konferensi pers di kantor PBNU, jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (17/11/2016).
PBNU Himbau Warganya Tak Ikut Demo 25 November
Said menegaskan Islam di Indonesia dinilai unik. Kendati sebagai umat mayoritas, kata dia, Islam di Indonesia menghormati aktivitas ibadah agama lain yang minoritas.
"Mereka kagum kita menghormati hari besarnya umat agama lain yang hanya berjumlah tiga setengah juta. Hari besar agama Konghuchu. Atau hari besar Waisak yang menjadi hari besarnya agama Budha yang berjumlah 12 juta. Di Indonesia lebih nyata kita menghormati kelompok lain. Di negara lain, di Amerika itu nggak ada," ungkapnya.
PBNU Apresiasi Kinerja Polri
Said menyampaikan tidak hanya Eropa, bahkan masyarakat negara-negara Islam di Timur Tengah mengidamkan kehidupan sebagaimana di Indonesia. Karena itu, kata Said, mereka tertarik untuk belajar tentang dinamika Islam di Indonesia.
"Terutama muslim Timur Tengah, sangat ingin meniru cara ber-Islamnya orang indonesia. Maka pada 9 Mei 2016 kemarin, kita mengadakan ISOMIL (International Summit of Moderate Leaders), 33 negara Arab datang. Semua merindukan di negerinya seperti NU (Nahdhatul Ulama)," paparnya.
Islam Indonesia Ajarkan Damai Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj