Jakarta - Seruan kudeta terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) disampaikan aktivis senior Sri Bintang Pamungkas. Mantan tahanan politik di era Orde Baru tersebut mengajak masyarakat menurunkan presiden Jokowi dengan cara konstitusional.
"Yang konstitusional adalah Sidang Istimewa (SI). Persis jaman presiden Soekarno dijatuhkan pak Harto. Pada tanggal 26 Maret tahun 1967, SI dibuka. Setelah itu pak Harto (presiden Soeharto) jadi presiden. Soekarno diturunkan. Setelah itu, pak Harto membentuk pemerintahan transisi," ujar Sri Bintang saat diskusi "Kasus Ahok, Sasar Jokowi?" Di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Sri Bintang mengatakan terdapat tiga agenda utama dalam rangka kudeta konstitusional terhadap pemerintahan Jokowi-JK.
Budayawan Betawi: Jatuh Ini Rezim
"Ada tiga, kembali ke UUD 1945, supremasi pemerintahan Jokowi-JK dicabut, bentuk pemerintahan transisi. Kita ingin dunia mendukung kita," ungkapnya.
Sri Bintang mengajak agar masyarakat ambil alih dan kuasai gedung DPR/MPR. Kemudian, lanjutnya, nama gedung wakil rakyat tersebut diganti sesuai kebutuhan politiknya dengan DPR/MPR Sementara (DPRS/MPRS).
Wiranto dan Mega Jadi Target Penyanderaan
"Kalo perlu ganti DPR Sementara dan MPR Sementara. Bismillah, jadi kalo tunggu pemilu dulu lama. Ini proses ini, kalo dunia mengerti ini, Jokowi-JK dijauhkan secara konstitusional dari parlemen. Kita ambil gedungnya aja. Tentu DPR MPR tidak diam begitu saja kalo tidak ada penekanan. Kita gelar sidang Istimewa MPRS," paparnya.
PBNU Himbau Warganya Tak Ikut Demo 25 November
Rencana Aksi 25 November Aktivis Senior Sri Bintang Pamungkas