Minggu, 08/09/2024 07:10 WIB

Bahaya, Gerakan "Rush Money" Ancam Sektor Ekonomi

Isu gerakan penarikan uang secara besar-besaran atau rush money pada 25 November 2016 di Medsos dinilai berbahaya dan mengancam perekonomian nasional.

Ketua DPR, Ade Komaruddin

Jakarta - Isu gerakan penarikan uang secara besar-besaran atau rush money pada 25 November 2016 di media sosial (Medsos) dinilai berbahaya dan mengancam perekonomian nasional.

Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom) mengatakan, munculnya rush money pada 25 November telah membuat keresahan masyarakat terutaman di bidang ekonomi.

"Dampaknya sangat merugikan perekonomian nasional, membuat bangsa ini menjadi tidak stabil terutama dibidang ekonomi. Itu sangat membahayakan. Tindakan yang kriminal, tindakan yang tidak terpuji, dan menurut saya tidak bertanggungjawab," kata Akom, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (18/11).

Untuk itu, Ia meminta aparat penegak hukum untuk menyelidiki terkait gerakan penarikan uang tersebut. "Saya meminta aparat penegak hukum untuk menyelidiki siapa yang melakukan itu," tegasnya.

Sebelumnya, gerakan rush money berkembang bersamaan dengan rencana aksi demonstrasi kasus dugaan penistaan agama oleh Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pada 25 November 2016.

KEYWORD :

Gerakan Rush Money Penarikan Uang Demo 25 November Ketua DPR Ade Komaruddin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :