Asap mengepul dari ledakan di luar bandara di Kabul, Afghanistan pada 26 Agustus 2021. Ledakan itu terjadi di luar bandara Kabul, tempat ribuan orang berbondong-bondong mencoba melarikan diri dari pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban. (Foto: AP/Wali Sabawoon)
Riyadh, Jurnas.com - Arab Saudi mengutuk keras dan mengecam serangan teroris yang menargetkan Bandara Internasional Hamid Karzai di ibukota Afghanistan, Kabul, yang menyebabkan sejumlah kematian dan cedera.
Dua ledakan menghantam gerbang bandara Kabul yang padat pada Kamis (26/8), menewaskan 13 pasukan Amerika Serikat dan 60 warga Afghanistan, serta melukai ratusan orang lainnya.
Dalam aksi teror ini, pelaku diduga menggunakan rompi berisi bom bunuh diri. Titik lokasi diduga terjadi di Gerbang Biara yang menuju bandara. Saat itu, pasukan AS sedang bertugas sedang menyaring warga sipil.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Arab News melaporkan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arab Saudi mengatakan Kerajaan masih mengikuti peristiwa terkini di Afghanistan.
Kerajaan mengatakan pihaknya berharap situasi di Afghanistan dapat stabil secepat mungkin, pada saat bersamaan menekankan dukungannya untuk rakyat Afghanistan.
"Kementerian menegaskan kembali bahwa Kerajaan dengan tegas menolak tindakan kriminal ini, yang tidak sesuai dengan semua prinsip agama dan nilai moral dan kemanusiaan," katanya.
Kementerian juga menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada keluarga para korban dan orang-orang Afghanistan, dan berharap yang terluka cepat sembuh.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Kematian 13 tentara AS ini merupakan peristiwa terulang sejak Februari 2020. Sebelumnya, 11 tentara AS tewas pada 2020. Kemudian, 24 tentara tewas lagi pada 2019. Secara total, sejauh ini, militer AS sudah kehilangan 2.218 personelnya sejak mengivansi Afghanistan sejak September 2001.
KEYWORD :Bom Bunuh Diri Serangan ISIS Afghanistan Amerika Serikat