Swiss jadi salah satu negara terbersih di dunia versi Environmental Performance Index 2024 (Foto: Mehmet Turgut/Pexels)
Jakarta, Jurnas.com - Di banyak negara maju, kebersihan menjadi salah satu ciri khas yang membedakan mereka dari negara-negara berkembang. Tidak hanya soal tampilan jalanan yang bebas sampah, tetapi juga pengelolaan limbah yang efisien dan kesadaran masyarakat yang tinggi. Mengapa negara maju mampu mempertahankan kebersihan yang lebih baik dibandingkan negara lain?
Salah satu indikator utama untuk mengukur kebersihan dan keberlanjutan lingkungan adalah Environmental Performance Index (EPI), yang dirancang untuk menilai kebersihan dan keramahan lingkungan suatu negara. EPI mengukur berbagai parameter yang mencakup isu-isu krusial seperti kualitas udara, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perlindungan biodiversitas.
Apa Itu Environmental Performance Index (EPI)?
Indeks Kinerja Lingkungan (EPI) adalah alat ukur yang dikembangkan oleh Universitas Yale dan Columbia, bekerja sama dengan World Economic Forum (WEF), untuk menilai kualitas lingkungan dari 180 negara di seluruh dunia. EPI mengukur lebih dari 40 parameter yang tersebar di 11 kategori, yang mencakup mitigasi perubahan iklim, kualitas udara, sanitasi dan air minum, pengelolaan limbah padat, hingga perlindungan hutan dan keanekaragaman hayati.
Dengan menggunakan EPI, kita bisa melihat secara jelas bagaimana negara-negara tertentu berhasil menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan mereka, sekaligus mengidentifikasi praktik terbaik yang bisa diadopsi oleh negara lain. Negara-negara yang memiliki EPI tinggi umumnya memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik, pengolahan limbah yang efisien, serta kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan secara holistik.
Faktor Kunci yang Membuat Negara Maju Lebih Bersih
-
Infrastruktur Pengelolaan Sampah yang Modern dan Efisien
Negara maju umumnya memiliki infrastruktur pengelolaan sampah yang sangat baik. Pengumpulan sampah yang terjadwal, pemisahan sampah organik dan non-organik, serta sistem daur ulang yang canggih adalah praktik umum di negara-negara seperti Swedia, Jerman, dan Jepang. Bahkan, beberapa negara ini telah mengembangkan teknologi pembangkit energi dari sampah (waste-to-energy), yang mengubah sampah menjadi energi terbarukan.
-
Kesadaran Lingkungan yang Tinggi
Masyarakat di negara maju cenderung lebih peduli terhadap lingkungan. Pendidikan mengenai pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah diajarkan sejak dini di sekolah-sekolah dan di masyarakat. Selain itu, kesadaran untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memilih produk yang ramah lingkungan sangat tinggi. Ini membantu mengurangi volume sampah yang dihasilkan di tingkat individu maupun rumah tangga.
-
Kebijakan Pemerintah yang Mendukung
Pemerintah di negara maju seringkali memberlakukan kebijakan yang ketat mengenai pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Misalnya, penerapan pajak sampah, pembatasan penggunaan plastik sekali pakai, serta insentif untuk perusahaan yang mengadopsi praktik ramah lingkungan. Selain itu, kebijakan pengelolaan limbah yang berbasis ekonomi sirkular juga sudah banyak diterapkan di negara-negara ini.
-
Teknologi untuk Pengelolaan Sampah
Teknologi juga berperan besar dalam mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan. Negara maju mengimplementasikan teknologi canggih dalam pengelolaan sampah, seperti sistem pemisahan sampah otomatis dan fasilitas daur ulang yang mampu mengolah sampah lebih efisien. Dengan teknologi ini, sampah yang sebelumnya sulit dikelola bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali.
Data Terbaru: Negara-Negara Terbersih Menurut EPI 2024
Berdasarkan laporan terbaru dari Environmental Performance Index (EPI) 2024, sejumlah negara terkemuka berhasil menduduki posisi teratas dalam hal kebersihan dan pengelolaan lingkungan. Negara-negara dengan EPI tinggi tidak hanya memiliki kebersihan yang baik, tetapi juga menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.
Daftar 10 Negara Terbersih di Dunia 2024 menurut EPI termasuk negara-negara seperti Swiss, Denmark, dan Finlandia, yang semuanya memiliki kebijakan pengelolaan sampah dan keberlanjutan yang sangat maju. Sayangnya, tidak ada negara Asia yang masuk dalam daftar ini, menunjukkan bahwa meskipun beberapa negara Asia, seperti Jepang dan Singapura, memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik, mereka masih menghadapi tantangan dalam hal keberlanjutan yang lebih luas.
Kebersihan negara maju bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari kebijakan, kesadaran masyarakat, serta dukungan infrastruktur dan teknologi yang mendukung pengelolaan sampah secara efisien. Melalui EPI, kita dapat melihat negara-negara yang telah berhasil menerapkan sistem pengelolaan sampah yang baik, yang dapat menjadi contoh bagi negara lain.
KEYWORD :Negara Maju Pengelolaan Sampah Masalah Lingkungan