Kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut AS USS Laboon menembakkan rudal serang darat Tomahawk pada 14 April 2018. Handout via REUTERS
WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa untuk saat ini, ia tidak mempertimbangkan kesepakatan yang akan memungkinkan Ukraina memperoleh rudal Tomahawk jarak jauh untuk digunakan melawan Rusia.
Trump bersikap tenang terhadap rencana Amerika Serikat untuk menjual rudal Tomahawk ke negara-negara NATO yang akan mentransfernya ke Ukraina, dengan mengatakan ia tidak ingin meningkatkan eskalasi perang.
Komentar terbarunya kepada wartawan di pesawat Air Force One menunjukkan bahwa ia masih ragu.
"Tidak, tidak juga," kata Trump kepada wartawan saat ia terbang ke Washington dari Palm Beach, Florida, ketika ditanya apakah ia sedang mempertimbangkan kesepakatan untuk menjual rudal tersebut. Namun, ia menambahkan bahwa ia bisa saja berubah pikiran.
Trump dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte membahas gagasan Tomahawk ketika mereka bertemu di Gedung Putih pada 22 Oktober. Rutte mengatakan pada hari Jumat bahwa isu tersebut sedang ditinjau dan terserah Amerika Serikat untuk memutuskan.
Rudal Tomahawk memiliki jangkauan 2.500 km (1.550 mil), cukup jauh untuk menyerang jauh di dalam Rusia, termasuk Moskow.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah meminta rudal tersebut, tetapi Kremlin telah memperingatkan agar tidak memberikan Tomahawk kepada Ukraina.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Presiden Ukraina Cari Dukungan Trump Amerika









